Jumat, Mei 08, 2015

Visi dan Misi Universitas Negeri Makassar

Gedung Phinisi Universitas Negeri Makassar

Visi

Visi Universitas Negeri Makassar sebagai pusat pendidikan, pengkajian, dan pengembangan pendidikan, sains, teknologi, dan seni berwawasan kependidikan dan kewirausahaan.

Misi

1. Menghasilkan sumber daya manusia profesional di bidang kependidikan dan nonkependidikan yang memiliki :
  • Ketakwaaan, moral, nilai-nilai etika, integritas intelektual, toleransi perbedaan, serta aspirasi memperjuangkan kebenaran dan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni;
  • Kemajuan dan kemampuan untuk berlatih kepemimpinan dan keintelektualan pribadi dalam bidang pekerjaan yang dipilihnya;
  • Pikiran kreatif dan kritis, termasuk pemecahan masalah secara intelektual melalui kegiatan membaca, meneliti, menulis, dan berbicara secara efektif.

2. Menciptakan iklim dan budaya akademik yang kondusif bagi mahasiswa untuk :
  • Mempersiapkan diri menyelesaikan program-program sarjana, pascasarjana, dan profesional yang berkualitas dan tepat guna;
  • Memelihara lingkungan hidup dan pembelajaran yang menuntut tantangan guna menumbuhkembangkan kemampuan menyelesaikan masalah;
  • Menumbuhkembangkan kemampuan sosial kemasyarakatan dan kemandiriannya untuk menjadi sumber kebanggaan universitas, alumni, masyarakat, dan bangsa.

3. Memberikan layanan kepada masyarakat luas untuk peningkatan kualitas hidup masyarakat, bangsa, dan negara yang menekankan :
  • Penerapan IPTEK guna menumbuhkembangkan potensi daerah dalam menunjang kemandirian dan pelaksanaan otonomi daerah;
  • Penanaman keyakinan bahwa UNM merupakan sumber daya yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat;
  • Pengembangan dan peningkatan sumber-sumber dukungan pemerintah dan masyarakat melalui pengakuan umum atas program dan sumber dayanya;
  • Pemberian dorongan dan pengakuan yang semestinya kepada anggota masyarakat yang ikut berperan dalam pencapaian tujuan UNM.

4. Mengembangkan lembaga (Universitas) menjadi teaching and research univeristy yang dapat memenuhi kebutuhan pembangunan bangsa melalui;
5. Pengkajian dan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni;
6. Sistem informasi dan manajemen bagi pelayanan sivitas akademika pada khususnya, dan pelayanan kepada masyarakat luas pada umumnya;
7. Kerjasama yang saling menguntungkan dengan lembaga dan instansi didalam dan luar negeri, khususnya dalam perwujudan tridharma perguruan tinggi.

Cara Membuat Watermark di Photoshop

Copyright-watermarking

Watermark adalah pemberian label tertentu untuk menandakan kepemilikan, atau biasa disebut dengan Copyright-watermarking. Watermark biasanya terdapat pada dokumen dan gambar untuk mempelihatkan kepemilikan dokumen atau gambar tersebut.
Di internet terdapat jutaan gambar yang mengandung watermark didalamnya, terutama gambar yang sedang di promosikan untuk dibeli. Juga pada seorang blogger terkadang menyertakan gambar ber-watermark agar artikel yang dibuatnya tidak mudah di klaim oleh orang-orang yang menyalin artikel orang lain.
Membuat watermark pada gambar. Ada beberapa editor foto yang bisa membuat watermark, hanya saja watermark sederhana berupa teks dengan opasisi yang tinggi sehingga tampak agak transparan. Namun saya memiliki cara untuk membuat watermark yang tampak sedikit lebih elegan dari watermark sederhana, yaitu menggunakan perangkat lunak pengolah gambar Adobe Photoshop.
Tapi gan, ane gak tau cara pake Photoshop.
Itu bukan masalah. Kebanyakan orang yang saya tanya tentang cara menggunakan photoshop menjawab hal yang sama, "saya gak tau." Tapi disini saya akan memberikan tutorial yang jelas dan mudah dimengerti bahkan untuk orang yang belum pernah menggunakan photoshop sekalipun.
Yaudah, lanjut deh gan.
Pertama-tama saya akan memperlihatkan hasil gambar yang telah diberi watermark, berikut tampilannya (klik untuk memperbesar).

Watermark TeksWatermark Gambar

Untuk mulai membuat watermark, sobat memerlukan : Gambar yang akan diberi watermark dan editor Photoshop (CS3 ataupun CS4). Dalam hal ini, saya menggunakan Photoshop CS4. Buka photoshop sobat dan klik File Open Kemudian buka gambar yang ingin diberi watermark.

Open file photoshop

Ketika gambar telah terbuka, maka tampilannya akan menjadi seperti dibawah ini.

Membuat watermark photoshop

Kemudian pilih jenis watermark yang sobat ingin gunakan, berupat teks/tulisan atau gambar. saya akan berikan keduanya. Cara membuat watermark teks dan watermark gambar.

Watermark Teks

Setelah gambar yang ingin diberi watermark terbuka, pilih Text Tool dan buat teks tengah-tengah gambar tadi.

Membuat watermark photoshop

Pilih ukuran dan jenis font yang sobat sukai. Disarankan menggunakan ukuran yang agak besar
Setelah itu gunakan Rectangular Marquee Tool (M), klik kanan pada teks tadi dan pilih Free Transform.

Membuat watermark photoshop

Atur teks tersebut sesuai keinginan sobat, sobat bisa memutar teks tersebut sehingga jadi agak miring. Jika sudah diatur, tekan Enter untuk menyelesaikan pengaturan Free Transform.

Membuat watermark photoshop

Setelah posisi watermark sudah cocok, sekarang lihat pada tab layer yang ada disebelah kanan. Klik kanan layer yang terdapat simbol T (yang menandakan dalam layer tersebut terdapat objek text), kemudian klik Bleding options....

Membuat watermark photoshop

Kemudian akan muncul jendela Bleding options, atur Fill opacity menjadi 0%. Tenang saja, tampilan watermark memang akan hilang, tapi jangan kaget, pengaturan belum sampai.

Membuat watermark photoshop

Setelah itu, klik Bevel and Emboss yang berada disebelah kiri. Atur sesuai keinginan sobat, tapi kalau boleh saya sarankan aturlah seperti gambar dibawah ini. Kemudian klik OK.

Membuat watermark photoshop

Maka hasilnya akan tampak watermark yang timbul.
Lihat seperti gambar dibawah ini (klik untuk memperbesar).

Membuat watermark photoshop


Watermark Gambar

Jika ingin menggunakan watermark yang berupa logo, setelah membuka gambar yang ingin diberi watermark, selanjutnya buka gambar yang ingin dijadikan watermark. Lakukan hal yang sama, klik File   Open lalu pilih logo/gambar tersebut.
Maka selanjutnya akan muncul tab gambar baru. (Misalnya saya menggunakan watermark anime seperti dibawah ini).

Membuat watermark photoshop

Setelah itu drag (tahan klik kiri dan tarik) sehingga gambar yang akan dijadikan watermark bersampingan dengan gambar yang akan diberi watermark. Kemudian dengan menggunakan Move tool, drag gambar yang akan dijadikan watermark ke gambar yang akan diberi watermark.

Membuat watermark photoshop

Untuk sedikit modifikasi, gunakan Magic erase tool dan hapus bagian tertentu dari fill gambar sobat agar hasilnya lebih bagus, lihat contoh gambar saya.

Membuat watermark photoshop

Setelah itu lakukan hal yang sama seperti tahap pembuatan watermark teks, klik kanan pada layer gambar watermark lalu pilih Bleding options. Dan terakhir sobat akan mendapatkan hasil seperti gambar dibawah ini.

Membuat watermark photoshop

Sekian dari saya, jika ada pertanyaan, saran maupun kritik, sampaikan di kotak komentar dibagian paling bawah halaman ini atau melalui page Contact. Terima kasih
Terima kasih.

Kamis, Mei 07, 2015

Selayang Pandang Universitas Negeri Makassar

Gedung Phinisi Universitas Negeri Makassar (UNM)

Perguruan tinggi yang kini bernama Universitas Negeri Makassar (UNM) berdiri pada tanggal 1 Agustus 1961. Cikal bakal berdirinya perguruan tinggi ini diawali ketika pemerintah mengambil kebijakan mengintegrasikan kursus-kursus B-I/B-II ke dalam universitas. Berdasarkan kebijakan itu dibentuklah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) di Universitas Hasanuddin yang dalam lingkungan Universitas Hasanuddin dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan (PTIP) Nomor 30 Tahun 1962 dan berlaku surut terhitung mulai 1 Agustus 1961. Kedudukan FKIP sebagai salah satu fakultas dalam lingkungan Universitas Hasanuddin berlangsung sampai tanggal 4 Januari 1964.

Status FKIP sebagai fakultas pada Universitas Hasanuddin berakhir setelah keluarnya Surat Keputusan Presiden Nomor 1 Tahun 1964 tanggal 5 Januari 1964 yang mengubah FKIP menjadi Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP). Keputusan presiden tersebut kemudian disusul oleh Surat Keputusan Menteri PTIP Nomor 154 Tahun 1964 yang menyatakan FKIP Universitas Hasanuddin diubah menjadi IKIP Yogyakarta Cabang Makassar terhitung mulai 1 September 1964. Selama berkedudukan sebagai IKIP Cabang, institut tersebut dipimpin oleh seorang yang disebut Dekan Koordinator.

Pada tanggal 5 Januari 1965, IKIP Yogyakarta Cabang Makassar diubah secara resmi menjadi IKIP Makassar sebagai perguruan tinggi yang berdiri sendiri berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 272 Tahun 1965.

Sejak resmi menjadi perguruan tinggi yang berdiri sendiri, IKIP Makassar telah mengalami beberapa kali perubahan nama seiring dengan perubahan nama kota tempatnya berkedudukan. Pertama, nama IKIP Makassar berubah menjadi IKIP Ujung Pandang ketika nama kota Makassar berubah menjadi Kota Ujung Pandang pada tahun 1971. Kedua, ketika nama Makassar kembali lagi digunakan pada tahun 1999, nama Ujung Pandang yang melekat pada institut ini pun turut pula berubah menjadi IKIP Makassar. Ketiga, setelah di konversi ke universitas berdasarkan SK Presiden Republik Indonesia No. 93 Tahun 1999 tanggal 4 Agustus, nama institut ini berubah menjadi Universitas Negeri Makassar yang disingkat dengan UNM. Gambaran sejarah UNM dapat pula dilihat pada diagram berikut ini.

Bagan Sejarah UNM

Tokoh-Tokoh Proklamasi Indonesia dan Perannya

Proklamasi Indonesia Tahun 1945 oleh Soekarno

Seluruh rakyat Indonesia tidak asing lagi dengan kata Proklamasi, salah satu peristiwa terbesar dalam sejarah rakyat Indonesia ini terjadi pada tanggal 17 Agustus 1945 dan mengakhiri masa penjajah di tanah air yang sudah menyiksa bangsa Indonesia selama kurang lebih 300 tahun.
Dalam peristiwa ini ada salah satu nama yang terdengar paling familiar, dialah yang membacakan teks Proklamasi tersebut dan sekaligus menjadi Presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno.
Namun dalam peristiwa tersebut bukan semata berkat Soekarno, banyak pejuang-pejuang bangsa Indonesia yang turut berjasa dalam peristiwa tersebut.
Siapakah mereka?
Berikut ini beberapa tokoh yang berperan penting dalam Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. (Klik untuk roll ke tujuan).

Ir. Soekarno

Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno yang biasa dipanggil Bung Karno, lahir di Blitar, Jawa Timur, 6 Juni 1901 dan meninggal di Jakarta, 21 Juni 1970. Bung Karno sebagai tokoh pada masa perjuangan hingga masa kemerdekaan menjadi panutan bagi para pejuang kemerdekaan yang lain. Beberapa peran Bung Karno di antaranya adalah sebagai berikut.
  • Bung Karno menyusun konsep teks proklamasi di rumah Laksamana Tadashi Maeda bersama Bung Hatta dan Mr. Achmad Soebardjo.
  • Bung Karno menandatangani teks Proklamasi atas nama bangsa Indonesia bersama Bung Hatta.
  • Bung Karno membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di kediamannya di jalan Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta.

Drs. Moh. Hatta

Dr.(H.C.) Drs. H. Mohammad Hatta (populer sebagai Bung Hatta, lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat, 12 Agustus 1902 – wafat di Jakarta, 14 Maret 1980 pada umur 77 tahun) adalah pejuang, negarawan, dan juga Wakil Presiden Indonesia yang pertama. Bung Hatta adalah teman seperjuangan Bung Karno. Beberapa peran Bung Hatta dalam Proklamasi Kemerdekaan Indonesia adalah sebagai berikut.
  • Bung Hatta menyusun konsep teks proklamasi di rumah Laksamana Tadashi Maeda bersama Bung Karno dan Mr. Achmad Soebardjo.
  • Bung Hatta menandatangani teks Proklamasi atas nama bangsa Indonesia bersama Bung Karno.

Mr. Achmad Soebardjo

Achmad Soebardjo Djojoadisurjo (lahir di Karawang, Jawa Barat, 23 Maret 1896 – wafat 15 Desember 1978 pada umur 82 tahun) adalah Menteri Luar Negeri Indonesia yang pertama. Mr. Achmad Soebardjo merupakan salah seorang tokoh dari golongan tua yang berperan dalam mempersiapkan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Adapun peranan Mr. Achmad Soebardjo adalah sebagai berikut.
  • Mr. Achmad Soebardjo menyusun konsep teks proklamasi di rumah Laksamana Tadashi Maeda bersama Bung Karno dan Bung Hatta.

Laksamana Tadashi Maeda

Laksamana Tadashi Maeda adalah seorang perwira tinggi Angkatan Laut Kekaisaran Jepang di Hindia Belanda pada masa Perang Pasifik. Ia melanggar perintah Sekutu yang melarang para pemimpin Indonesia mempersiapkan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Peranannya dalam mempersiapkan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia adalah sebagai berikut.
  • Laksamana Tadashi Maeda menyediakan rumahnya untuk tempat penyusunan konsep teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

Sukarni

Sukarni (lahir di Blitar, Jawa Timur, 14 Juli 1916 – wafat di Jakarta, 7 Mei 1971 pada umur 54 tahun), yang nama lengkapnya adalah Sukarni Kartodiwirjo, adalah tokoh pejuang kemerdekaan Indonesia.  Sukarni adalah salah seorang tokoh pemuda dan pejuang yang gigih melawan penjajah. Peran Sukarni antara lain sebagai berikut.
  • Sukarni mengusulkan agar yang menandatangani teks Proklamasi adalah Bung Karno dan Bung Hatta atas nama bangsa Indonesia.

Fatmawati

Fatmawati yang bernama asli Fatimah. Lahir di Bengkulu pada tahun 1923 dan meninggal dunia di Jakarta pada tahun 1980 dan dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta. Fatmawati setia menemani Bung Karno selama masa perjuangan. Peranan Fatmawati dalam Proklamasi Kemerdekaan Indonesia adalah sebagai berikut.
  • Fatmawati menjahit Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih yang turut dikibarkan pada upacara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di Jalan Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta.

Sayuti Melik

Sayuti Melik adalah tokoh pemuda yang juga sangat berperan dalam Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Peran Sayuti Melik adalah sebagai berikut.
  • Sayuti Melik mengetik naskah Proklamasi setelah  ia sempurnakan dari tulisan tangan Bung Karno.

Tokoh yang Lain

Selain tokoh – tokoh di atas, juga terdapat para tokoh-tokoh yang ikut berperan dalam Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Para tokoh-tokoh tersebut adalah sebagai berikut.
  • B.M. Diah : Beliau merupakan tokoh yang berperan sebagai wartawan dalam menyiarkan kabar berita Indonesia Merdeka ke seluruh penjuru tanah air.
  • Latif Hendraningrat, S. Suhud dan Tri Murti : Mereka berperan penting dalam pengibaran bendera merah putih pada acara proklamasi 17-08-1945. Tri Murti sebagai petugas pengibar pemegang baki bendera merah putih.
  • Frans S. Mendur : Beliau seorang wartawan yang menjadi perekam sejarah melalui gambar-gambar hasil bidikannya pada peristiwa-peristiwa perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia bersama kawan-kawannya di Ipphos (Indonesia Press Photo Service).
  • Syahrudin : Adalah seorang telegraphis pada kantor berita Jepang yang mengabarkan berita proklamasi kemerdekaan Negara Indonesia ke seluruh dunia secara sembunyi-sembunyi ketika personil jepang istirahat pada tanggal 17 agustus 1945 jam 4 sore.
  • Soewirjo : Beliau adalah Gubernur Jakarta Raya yang mengusahakan kegiatan upacara proklamasi dan pembacaan proklamasi berjalan aman dan lancar.

Cerpen, Pembukaan


Malam itu sekitar pukul 21.00, cahaya lampu masih menerangi seluruh ruangan kamarku, hening, suara detak dari jam terdengar sangat bising. Jari-jariku sudah daritadi disibukkan beradu dengan keyboard komputer. Setiap hari jika tidak ada kerjaan, inilah kegiatanku, bersosialisasi dengan orang-orang di dunia maya.
Sejenak aku berbaring diatas ranjang yang sudah daritadi tampak menungguku, kupandangi dengan lamat langi-langit kamarku, pikiranku melayang entah kemana seperti sebuah layang-layang yang putus.
“Trriiiingggg...” suara itu terdengar nyaring memecah khayalanku.
Layar komputer menunjukkan bahwa aku mendapatkan sebuah pesan instan di jejaring sosial, sebuah pesan dari seorang yang bernama Alfian Demaratina, aku tidak mengenalnya, aku bahkan baru pertama kali menemukannya di dunia maya.
“Hay, makasih yah konfirmasi nya.” Isi pesan yang ia kirimkan, tampak umum bagi orang yang hendak memulai percakapan.
“Iya, sama-sama.” Jawabku singkat.
“Kamu sekolah dimana?” Katanya lagi, kupikir ia tidak akan menjawab pesanku tadi.
“SMA 1, kalau kamu sendiri?”
“Haha.. Sama dong, kita sekolah disekolah yang sama.” Percakapan kami terus berlanjut, ia tampak ramah dan pembicaraan kami mulai lebih santai ibarat orang yang sudah saling kenal, namun  aku bahkan belum pernah melihatnya sebelumnya. Detakan jam dinding masih setia menemaniku meskipun aku tidak pernah memperhatikannya atau bahkan meliriknya pun tidak sama sekali hingga aku tidak menyadari peringatan darinya bahwa waktu berlalu lebih cepat dari yang kusadari. Malam semakin pekat, mataku mulai terasa berat, aku memutuskan untuk mengakhiri percakapanku dengan orang yang bernama Alfian Demaratina tadi.
Suatu hari, dengan pesan broadcast di Blackberry Messanger aku dengan mudah melakukan promosi penjualan souvenir pin, dengan cepat beberapa orang menanggapinya, alhasil beberapa sudah resmi terjual. Namun aku terkejut ketika orang yang beberapa hari lalu menemaniku chating di jejaring sosial itu muncul lagi dan berniat membeli pin yang kujual.
Menurut beberapa orang, pembeli adalah raja, entah siapa yang menyatakan teori tersebut, tapi itulah yang kulakukan. Dengan rasa penasaran ingin melihat sosok Alfian Demaratina itu aku mengantarkan pin pesanannya ke alamat rumah yang ia katakan, itu membuatku tampak seperti seorang Delivery Service.
Seorang laki-laki seusia anak kelas XI berjalan keluar dari rumah yang disebutkan oleh si Alfian itu, berjalan menghampiriku dengan wajah yang agak canggung yang membuat tingkahnya serasi, serasi sebagai orang yang salah tingkah. Namun hal itu bukan hanya terjadi padanya, aku juga mengalaminya, yang entah kenapa, bagaimana, dan mengapa aku bisa seperti ini.
“Terima kasih sudah mau mengantarkannya.” Sambil tersenyum ia mulai menyapaku.
“Iya, sama-sama.” Jawabku dengan sangat singkat meskipun sebenarnya aku ingin bicara lebih banyak, namun entah kenapa ketika kata-kataku sudah sampai di tenggoroka semua kata-kata itu hilang entah kenapa. Yah Tuhan...
Beberapa hari setelah bertemu dengannya kami mulai lebih akrab dari sebelumnya, hari-hari berlalu tanpa ada satupun yang terlewatkan untuk saling menyapa. Menurutku hal itu wajar saja, toh tidak ada yang menonjol dari kami, namun tidak dengan apa yang dipikirkan pacarku, Arsha Feryaputra, ia beranggapan bahwa aku selingkuh. Sungguh tak pernah kusangka ia akan berpikiran seperti itu, aku terus berusaha menjelaskan padanya, berkali-kali hingga akhirnya ia bisa luluh dan percaya bahwa aku dan Alfian tidak ada hubungan apa-apa.
Bulan demi bulan terus berlalu, banyak yang berubah sekarang, Arsha kini sudah mulai memasuki jenjang pendidikan di perguruan tinggi, kini aku dan Arsha harus menjalin hubungan jarak jauh dengannya. Sedangkan aku dan Alfian, kami semakin dekat. Saat ini dimataku dia bukan hanya sosok laki-laki yang baik, melainkan lebih dari baik.
Tanpa perjanjian bahkan persetujuan, aku dan dia kini menjadi kakak dan adik. Meskipun kami berdua sama-sama anak tunggal namun hal itu akan membuatku bisa merasakan bagaimana memiliki seorang kakak. Namun karena seringnya kami bertemu, hunganku dengan Arsha tidak seperti hubunganku dengan Alfian, isu dan gosip silih berganti ke telinganya.
“Kamu punya hubungan apa dengan dia?” Ucap Arsha melalui telepon.
“Dia? Maksudmu Alfian?”
“Iya, apa hubungan kalian? Apakah kalian sudah jadian?” Nada suaranya meninggi.
“Dia hanya ku anggap sebagai kakakku.”
“Alasaan...” Dia mulai membentak.
“Ya sudah, kalau kamu tidak percaya.” Jawaban pasrah kulontarkan, aku sudah tidak sanggup meyakinkannya.
Aku kemudian menjelaskan bagaimana jika Alfian menjauhiku agar Arsha dapat percaya. Meskipun dalam hatiku ini adalah tindakan yang salah. Sedikit ekspresi kecewa tampak dari raut wajah Alfian, mau-tidak-mau ia harus menerimanya.
Hari ini, dua hari setelah Alfian tidak pernah lagi muncul dalam hidupku. Sekolah kini berbeda dari kemarin-kemarin, semuanya terasa hampa, meskipun disisi lain Arsha dan aku mulai membaik. Alfian kini tampak dekat dengan orang lain, entah, aku tidak mengenalnya. Kini aku berpikir, mungkin aku tidak ada artinya lagi bagi Alfian. Tak ada yang tau apa yang akan terjadi setelahnya, semua rencana Tuhan. Setelah beberapa masalah yang kulalui kini aku dan Arsha kembali seperti sedia kala, meskipun tidak seutuhnya, sudah menjadi rahasia umum bahwa hubungan jarak jauh bukan hal yang indah. Aku teringat dulu ketika Alfian selalu memberiku dorongan untuk tetap setia pada Arsha dalam menjalani hubungan jarak jauh ini, dia selalu menyemangatiku, namun kini semua berbeda.
Suatu hari ketika jam istirahat, seorang temanku menghapiri dengan tergesa-gesa, menurutku ada hal buruk yang ingin ia sampaikan, namun dari raut wajahnya sepertinya ini memang hal buruk.
“Dijha, apa kamu masih pacaran dengan Arsha?” Ucapnya dengan nafas tersegal-segal.
“Hmm.. Iya, memangnya ada apa? Apa kamu menerima undangan pernikahan darinya?” Aku menjawab dengan sedikit candaan.
“Bukan saatnya bercanda, tapi mungkin ini hampir sama dengan yang kamu katakan, lihat ini.” Sambil menyodorkan layar ponselnya kedepan wajahku. Dengan sangat terkejut, aku terdiam, aku resmi mematung. Tampak Arsha sedang bertukar foto profilnya di jejaring sosial dengan seorang gadis.
Bagi orang pada umumnya, ketika menghadapi keadaan seperti ini hal yang akan dirasakan selalu sama, persaan cemburu dan yakin bahwa ia telah diduakan. Aku telah memutuskan hubunganku dengannya, tidak ada lagi hubungan apa-apa antara Hadijah Syamsul dengan Arsha Feryaputra. Meskipun ia terus memohon untuk kembali, namun hal itu tak pernah lagi ku hiraukan.
Sepertinya hal tersebut diketahui Alfian, ia muncul kembali dalam hidupku, mencoba menenangkan perasaanku dan meyakinkanku tentang keputusan yang telah kuambil. Namun aku sudah yakin, terlalu yakin untuk bisa meliriknya kembali.
Dua bulan setelah aku dan Arsha putus, hidupku sudah kembali normal, dia sudah tidak ada lagi di benakku, aku dan Alfian pun kini semakin akrab lagi, bahkan jauh lebih akrab. Tapi ada satu hal yang aneh kurasakan, sesuatu menggejolak serasa ingin keluar dari tubuhku, sesuatu yang menggebu-gebu, sesuatu yang sangat besar. Orang yang selama ini ku kagumi, yang dari dulu selalu memberiku dorongan dan nasehat kini aku merasakan hal yang aneh terhadapnya, aku menyukainya. Tapi disisi lain aku terus bertanya, apakah ia juga merasakan hal yang sama!?
Seperti biasanya, disekolah, tepatnya didepan kelas ia menghampiriku, aku duduk, berbicara empat mata dengan Alfian.
“Dijha?” Nada suaranya berubah.
“Iya. Ada apa?”
“Aku tau kamu berharap lebih dari kakak denganku.”
“Maksudnya?” Tanyaku dengan muka heran.
“Kamu pasti berharap kita lebih dari saudara, tanpa kamu sadari aku juga pernah berharap seperti itu dulu, sewaktu kamu dan Arsha masih pacaran, bahkan aku terus berharap, dan kini kamu juga, tapi maaf, sebaiknya kamu tidak usah berharap lagi padaku..” Ungkapnya. “Maaf..” Kemudian ia pergi tanpa ada kata lagi. Meninggalkanku yang terdiam sendiri mencoba menahan rasa sakit yang menusuk setelah mendengar kata-kata itu. Sungguh tak pernah kusangka ia mengatakan hal itu padaku. Ya Tuhan...
Selang beberapa hari setelah terakhir aku dan Alfian bertemu, hal yang lebih buruk terjadi, di jejaring sosial tampak Alfian sudah memiliki pacar, ia adalah temanku sendiri, teman yang hampir sangat dekat denganku dalam organisasi sekolah. Tak pernah kusangka ia akan melakukan ini, tak pernah kusangka.
Saat itu aku terpikir, mungkin ini yang pernah Alfian rasakan ketika aku masih pacaran dengan Arsha, bahkan mungkin jauh lebih menyakitkan ketika aku bercerita tentang Arsha pada Alfian, aku tak pernah menyadari perasaannya, hingga kini aku harus merasakan perasaannya dulu. Kini aku hanya bisa berdoa, semoga Alfian bisa bahagia dengan pacarnya, semoga dia bisa terus bertahan dengan pacarnya itu.
Kini ketika aku melihatnya, ia bukan Alfian yang kukenal lagi, seolah-olah Alfian telah meninggalkan sekolah itu, semuanya kembali terasa hampa, hanya perasaan sakit yang kurasakan. Bahkan ketika aku mencoba bertanya kabarnya, jawabannya tak seramah dulu, kini ia seperti orang yang tak pernah mengenalku. Ketika aku berpapasan dengannya disekolah, tak pernah sekalipun ia menatapku dengan ramah, sangat dingin. Aku terus-menerus bertanya, mengapa ia tiba-tiba melakukan hal ini? Aku bahkan tak pernah mencoba menyakitinya atau membuatnya sedih.
Sungguh kejadian seperti ini tidak pernah terpikir olehku akan terjadi, sudah hampir sebulan dia mengacuhkanku, aku mulai bertanya, masihkah aku harus berharap sampai detik ini? Mungkin tidak. Tetapi aku bersyukur, selama ini ada seseorang yang selalu mendukungku untuk tidak pernah berhenti berharap, orang yang kuanggap sahabat meyakinkanku bahwa ini bukanlah akhir.
Sore hari tanggal 27 November, untuk yang pertama kalinya setelah beberapa bulan, aku menerima pesan singkat dari Alfian, hal itu membuatku merasa gelisah, senang, dan khawatir menjadi satu ibarat sebuah gado-gado. Kini ia mencoba menceritakan apa yang sebenarnya terjadi dibelakang semua hal yang tidak aku ketahui. Dan inilah jawaban yang selama ini aku cari-cari.
Ia menjauh bukan karena ia membenciku.
“Maaf, sebenarnya aku bukannya tanpa alasan melakukan ini, disisi lain aku ingin melihat sebagaimana perasaanmu padaku, disisi satunya lagi aku terjebak dan dia terlanjur berharap padaku, aku takut dikatakan sebagai orang yang memberi harapan palsu pada orang lain. Maaf jika kamu yang sepertinya menerima harapan palsu itu, tapi aku tau kamu tidak seperti orang yang pada umumnya.” Ungkapnya menjelaskan semua yang ia lakukan.
“Tapi ini bukan tindakan yang baik menurutku, apakah tidak ada cara lain?”
“Dipikiranku hanya ini yang bisa kulakukan.”
“Terserah deh..” Jawabku pasrah dan sangat dingin, tapi sejujurnya aku memang masih berharap padanya dan aku sangat menyayanginya.
Kini semuanya berubah secara drastis dan sangat cepat, kini aku dan Alfian kembali seperti dulu, sekarang ia tampak sangat ceria dibandikan kemarin-kemarin, setiap kali ada kesempatan ia selalu mencoba melihatku tanpa kusadari. Setiap kali aku melihatnya selalu tampak senyum manis darinya, aku sangat bahagia dengan hal itu.
Suatu hari aku kembali merasakan hal yang berbeda, kami kembali berbicara 4 mata, aku merasa takut apakah hal yang dulu akan terulang kembali. Namun kali ini benar-benar berbeda, kata yang sudah lama kunanti darinya kini kudengar.
Siang itu, disekolah, tepatnya tanggal 19 Desember 2013, ia mengungkapkan niatnya padaku, ia memohon untuk menjadikannya pacarku, tetapi bagiku, aku tidak mungkin bisa.. aku tidak mungkin bisa menolak orang yang sudah lama kunantikan untuk mengisi ruang kosong yang sudah lama kusiapkan untuknya. Kami resmi pacaran.
Kusadari semua rintangan yang telah aku dan dia lalui bukannya tanpa arti, semua itu membuat kami menyadari apa arti kami saling menyatukan perasaan, apa arti kami saling menyayangi, itu akan membuat kami lebih dewasa dan terbuka satu sama lain.
Perjuangan yang kami lakukan tidak ada yang sia-sia, semua harapan dan doa kini mulai terjabah.
Dibalik semua hal-hal sulit yang kita lalui, kita akan mendapatkan hal luar biasa yang tak pernah diduga sebelumnya. Tuhan akan memberikan apa yang kamu usahakan.